Senin, 24 Agustus 2009

fakta bwt qta

Pikiran a.Sebagian masyarakat masih beranggapan bahwa madrasah adalah sekolah agama yang mengajarkan pelajaran-pelajaran agama saja. Padahal menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, madrasah itu setara dengan sekolah umum, yang memiliki ciri khas keagamaan, sehingga dalam UU itu madrasah disebut sebagai "sekolah umum berciri khas Islam.
Dengan demikian, kurikulum yang berlaku adalah kurikulum sekolah umum dengan penambahan kurikulum keagamaan (pada umumnya perbandingan kurikulum madrasah adalah 70% kurikulum umum dan 30% kurikulum agama).
Dengan struktur kurikulum seperti itu, maka madrasah memiliki pelajaran yang lebih banyak daripada sekolah umum, sehinga diharapkan lulusan madrasah memiliki keunggulan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, serta unggul dalam penguasaan agama. Mestinya hal ini menjadi nilai tambah yang dapat meningkatkan animo masyarakat terhadap madrasah. Tetapi kenyataannya tetap saja madrasah dianggap sebagai lembaga pendidikan "nomor dua". Pertanyaannya, mengapa madrasah kurang diminati dan dianggap lembaga pendidikan "nomor dua"?
Dalam naskah Pengembangan Madrasah Aliyah Berbasis Sains dan Teknologi yang diterbitkan oleh Departemen Agama tahun 2005, secara terperinci diuraikan masalah-masalah pokok yang menjadi penghambat pengembangan madrasah, yaitu rendahnya sumber daya kependidikan, rendahnya pendanaan pendidikan madrasah, mayoritas madrasah berstatus swasta, dan mayoritas madrasah berada di perdesaan.
Dari masalah-masalah pokok di atas, yang paling penting dari kurangnya kualitas madrasah adalah rendahnya sumber daya kependidikan dan status madrasah yang lebih banyak swasta dari pada madrasah negeri.
Rendahnya sumber daya kependidikan madrasah pada umumnya menjadi masalah hampir di setiap madrasah. Hal ini terlihat dari tingginya angka guru yang mengajar tidak sesuai dengan kualifikasinya (missmatch) dan underqualified. Ini terjadi karena motivasi menjadi guru madrasah lebih banyak dilatarbelakangi faktor pengabdian dan ketulusan, sedangkan dari sisi kemampuan dan kecakapan disiplin ilmu, masih rendah. Kemudian masalah ini menyebabkan rendahnya kualitas madrasah, sehingga madrasah mengalami kesulitan untuk meningkatkan keunggulan kompetitif. Masalah sumber daya kependidikan madrasah umumnya terkait pada faktor kualitas guru. Menurut data dari Departemen Agama, 66,5% guru madrasah berlatarbelakang pendidikan agama dan hanya 33,5% guru yang berlatar belakang umum. Selanjutnya Departemen Agama mengidentifikasi masalah lain yang menyangkut guru, yaitu tidak menguasai subject matter secara baik, kurang menguasai metodologi pembelajaran yang efektif, kurang menguasai alat dan bahan pembelajaran, kurang mampu mengakses buku-buku dan pengetahuan baru, serta rendahnya kemampuan evaluasi.
Selain faktor guru, kemampuan manajerial kepala madrasah. Sampai saat ini, masih banyak madrasah yang dikelola dengan manajemen ala kadarnya dan bersifat tradisional, terutama madrasah yang dikelola oleh yayasan keluarga. Di samping itu, rendahnya dukungan masyarakat juga menjadi masalah pokok yang sampai saat ini masih terjadi di banyak madrasah.
Sedangkan dalam hal status madrasah, berdasarkan Data Emis tahun 2000/2001, sebagian besar madrasah berstatus swasta, bahkan banyak madrasah negeri yang awalnya merupakan madrasah swasta yang didirikan oleh masyarakat. Banyaknya madrasah swasta ini berpengaruh terhadap kualitas pendidikan madrasah, terutama menyangkut standarisasi fasilitas dan alat, serta bahan pembelajaran sebab madrasah swasta pada umumnya memiliki kebijakan sendiri yang otonom dalam penyediaan tenaga guru dan kepala madrasah, serta pembiayaannya.
Kini masalah sudah diketahui, selanjutnya tinggal kembali lagi kepada pengelola madrasah dan Departemen Agama, untuk mengatasi berbagai masalah yang ada, sehingga madrasah dapat berkembang. Jauh lebih penting, madrasah dapat dianggap sebagai lembaga pendidikan yang sejajar dengan sekolah umum. Dengan demikian, minat masyarakat terhadap madrasah dapat meningkat. Semoga madrasah tidak terus-menerus terpinggirkan serta dianggap lembaga pendidikan "nomor dua" di negeri ini. **

Rabu, 12 Agustus 2009

INIKAH AKU

Aku ingin tetap bersama dia
namun .......
banyak hal yang belum
ku pahami dan kumengerti

aku ingin tetap bersama dia
dikala sedih maupun senang
dikala hujan maupun panas
dikala badai maupun kekeringan

hanya satu tujunku
aku ingi tetap bersama dia

karena dia telah mencuri hatiku